Adakalanya Rasulullah memanggil anak dengan panggilan yang paling sesuai dengan jenjang usianya, seperti ungkapan, “Anak muda, sesungguhnya aku akan memberimu beberapa pelajaran.”Dan seterusnya.
Adakalanya beliau memanggil dengan sebutan, “Anakku” seperti beliau lakukan kepada Anas saat turun ayat hijab, “Hai anakku, mundurlah kamu ke belakang.”
Rasulullah menyebut anak-anak Ja’far, putra pamannya, “Panggilkanlah anak-anak saudaraku.” Beliau pun menanyakan kepada ibunya, “Mengapa aku lihat tubuh keponakanku kurus-kurus seperti anak-anak yang sakit?”
Seseorang lebih terkesan bila dipanggil dengan julukan, gelar, dan predikat yang baik dari pada nama aslinya. Tak terkecuali anak-anak.
Ironisnya, yang sering kali kita dapati anak-anak yang dipanggil dengan julukan tidak enak didengar, seperti: gundul, gembrot, kribo, dan sebagainya.
Foto dua anak SD yang sedang melakukan sesuatu yang tidak pantas dan difoto oleh seseorang dari balik jendela ini sudah mulai tersebar luas.
Bahkan foto ini sudah dimasukkan ke forum terbesar di Indonesia, Kaskus.
Salah seorang Kaskuser berkomentar,
“Miris coy, itu siapa yg moto coy, kok tolol amat coy, keplak pake balok kek coy”
Yang memoto ini diduga orang dewasa, tapi kenapa dia malah membiarkan dan memoto kedua anak ini? Seharusnya kan dia melarang dan memperingatkan kalau itu tidak benar, ya kan?
Seorang Kaskuser lain juga menanyakan siapa sebenarnya yang memoto ini?
“Gilak men..! Masih kecil sudah kyk gitu.. Bagaimana nanti kalau sudah besar? Btw TS yg ngambil gambarnya?”
Kebanyakan Kaskuser menyangkan orang yang mengambil fotonya ini, dan juga menyatakan bahwa krisis moral sedang melanda bangsa ini, sampai anak SD sudah bisa melakukan hal seperti ini.
Pertanyaannya, kenapa masih SD sudah bisa melakukan hal seperti ini? Siapa yang mengajarin? Dari mana mereka tahu berbuat seperti ini? []AG