Aku dan istriku sudah menikah bertahun-tahun dan memiliki 3 orang anak..
Tapi, aku udah gak tahan sama dia! Dia gendut, jelek, gak suka dandan, udah kayak orang yang berbeda sama dulu waktu masih pacaran. Aku menyesal, kenapa bisa menikahi istri yang jelek kayak gini. Melihat wajahnya yang berminyak dan rambut lepek, aku udah tahan satu tahun, aku akhirnya memberanikan diri menceraikannya.
Setiap hari, sepulang kerja, aku langsung melihat seluruh rambutnya lepek berantakan, setiap hari selalu pakai daster yang sama, dia bilang dengan begitu lebih nyaman dan lebih mudah membersihkan rumah dan menjaga anak. Sejak melahirkan, dia terus bertambah gendut dan tubuhnya kini sama sekali tidak menarik. Setiap kali melihat perutnya yang gendut, kadang kalau pergi bertemu teman-temanku, mereka kadang sampai bilang, “Istri kamu hamil lagi ya?” Aku malu bukan main.
Coba aku bilang seberapa parahnya dia, dia gak pernah bersihin bulu kaki atau bulu ketiaknya, bahkan kada di rumah dia juga tidak mengenakan pakaian dalam, setiap malam aku tidur sama dia, aku merasa sangat tidak nyaman. Setiap melihat wajah dan tubuhnya, serta kerutan di wajahnya, aku sama sekali tidak tertarik padanya, aku cuman pengen langsung tidur pulas.
“Kita cerai aja. Kayaknya pemikiran dan sifat kita memang gak cocok.” Sebenarnya aku cuman gak bisa
liat dia gendut dan jelek, sama sekali gak ada hubungannya sama sifat, itu cuman alasan aku aja. Istriku menitikkan air mata, namun dia sama sekali tidak membalas perkataanku, dia bilang dia menghormati semua keputusanku. Sebelum dia pergi, dia masih memasak makanan untukku dan anak-anak, dia juga masih mempersiapkan semua kebutuhan sekolah anak-anak, kemudian dia mengambil koper dan pergi dari rumah.
Setelah kejadian itu, aku tidak lagi bertemu dengannya hampir 1 tahun. Sebenarnya aku juga merasa aneh, aku sering teringat dia, aku sering mengingat bayangan dia memasak untukku, dia selalu tertawa saat bermain bersama anak-anak, dia sering bertanya bagaimana keadaan kantorku, semakin lama, aku semakin menyesal bercerai darinya.
Sewaktu dia hamil, kami sangat menantikan kehadiran sang bayi, waktu aku melihat dia menyusui, aku benar-benar merasa aku menikahi istri yang paling penuh cinta! Sebenarnya, dia bukannya gak cantik, tapi demi aku, demi anak, demi keluarga ini, dia merelakan dirinya sendiri, dia sama sekali tidak punya waktu untuk merawat diri. Aku? Apa yang pernah aku lakukan untuknya?
Di dalam hatinya, anak-anak selalu yang terutama, aku selalu yang kedua, dirinya selalu ada di baris paling akhir. Aku menyesal, aku punya wanita yang demi aku rela mengorbankan segalanya, tapi aku sangat bodoh! Aku sendiri yang membuang kebahagiaan ini. Tapi sekarang menyesal juga tidak bisa mengembalikan lagi semuanya. Sampai suatu hari aku berpapasan dengannya..
Dia sudah berubah sangat drastis! Di hadapanku, aku melihat seorang wanita dengan tubuh yang sangat seksi, dia berdandan sangat anggun, rambutnya terurai rapi dan itulah mantan istriku! Di wajahnya, dia mengenakan make up tipis, kemudian dia tersenyum padaku, dia sangat amat anggun! Ternyata seletah meninggalkan aku, dia hidup dengan sangat baik, di sampingnya ada seorang lelaki. Aku tidak mampu berkata apa-apa, aku cuman bisa mengangguk dan mendoakan yang terbaik untuknya.
Sobat cerpen, menjadi seorang istri itu tidaklah mudah! Kita harus menghargai pasangan kita, apalagi mereka sudah banyak berkorban buat kita dan buat anak-anak kita. Coba, kapan terakhir kamu mencium dan mengucapkan 『aku cinta kamu』 sama istrimu? Pria yang menyayangi istrinya, pasti tidak akan membuat istrinya kehabisan waktu untuk merawat diri!