Masjid Raya Daan Mogot akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada hari Minggu (16/4). Namun begitu, sejumlah kontroversi masih menyelimuti pembangunan masjid tersebut. Salah satunya, mengenai bentuk masjid yang menyerupai lambang salib.
Untuk itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) M. Din Syamsuddin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengklarifikasi isu yang beredar tersebut.
“Perlu klarifikasi berita dengan gambar yang beredar luas, khususnya di kalangan umat Islam, bahwa denah Masjid Daan Mogot itu dari atas berbentuk lambang agama lain (non Islam),” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (14/4).
“Begitu pula garis pada pintu-pintu masjid yang menonjolkan lambang-lambang tersebut,” sambung mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Jika pembangunan itu benar menyiratkan lambang agama lain, maka Din meminta agar pembangunan masjid yang akan diberi nama Hasyim Asyari itu diperbaiki terlebih dahulu sebelum diresmikan.
“Sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, yakni akan dianggap sebagai “masjid dhirar” atau “masjid yg membahayakan” karenanya harus dijauhi,” pungkasnya.